Kaum millenial berperan penting terhadap kemajuan bangsa. Hal ini dikarenakan kaum millenial merupakan kaum dengan usia produktif saat ini. Kaum millenial dianggap memiliki ide ide yang kreatif, inovatif, dan yang pasti tepat guna. Namun sayangnya millenial kerap kali bersifat individualis mendahulukan kepentingan golongan, bahkan kepentingan nya sendiri. Hal ini sangatlah disayangkan bagi kaum millenial karena hal ini dapat memengaruhi pemikiran para kaum millenial menjadi lebih terbatas kepada golongan sendiri, atau pribadinya sendiri.
Masalah yang dihadapi para kaum millenial bukan hanya dalam hal pemikiran saja, namun para kaum millenial juga dihadapkan dengan permasalahan sosial teknologi serta permasalahan yang lain yang bersifat kompleks. Hal ini dapat menghambat dan menurunkan semangat para kaum millenial. Ini dapat berdampak fatal terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa karena generasi penerus yang tidak siap untuk meneruskan tongkat estafet kepengurusan bangsa Indonesia.
Di lain sisi Indonesia memperingati hari Kartini pada tanggal 21 April 2021 kemarin. Ibu kita Kartini sendiri merupakan tokoh perjuangan hak dan emansipasi wanita yang tidak dipenuhi hak nya. Kartini ingin melawan stereotip yang sudah melekat pada kaum wanita, yaitu wanita tidak perlu menuntut pendidikan tinggi tinggi karena wanita ditakdirkan untuk menjadi ibu rumah tangga, yang akhirnya menurunkan semangat juang dan kepercayaan diri kaum wanita. Hal ini memicu semangat Kartini sebagai kaum wanita yang ingin menghilangkan stereotip tersebut dan menumpas diskriminasi gender yang terjadi di Indonesia.
Sebagai kaum millenial kita tentunya harus mampu dan memiliki kapabilitas untuk menjadi seorang generasi penerus bangsa. Indonesia membutuhkan sosok kartini muda yang mampu mengubah serta memberikan gebrakan terhadap bangsa dan negara ini
Namun sayangnya semangat kaum Millenial lambat laun mulai pudar tergerus oleh kemajuan teknologi. Banyak kaum millenial terlena dengan kemajuan teknologi dan menjadi malas. Munculnya media sosial seperti Tik-Tok, Instagram dan media sosial lainnya dapat membuat para kaum millenial mulai kehilangan gairah, dan semangat untuk menjadi generasi penerus bangsa. Padahal teknologi dapat menjadi kombinasi yang sempurna untuk kaum millenial apabila mampu dimanfaatkan dengan baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, Ibu kita Kartini dapat menjadi inspirasi bagi kaum millenial untuk melanjutkan mimpi serta menjaga agar kobaran api semangat dalam dada tetap membara. Kartini yang berjuang ditengah ketidak adilan dapat dicontoh oleh para kaum millenial, dan juga bahwa semangat perjuangan harus tetap berkobar meskipun berbagai rintangan dan tantangan menghadang. Para kaum millenial juga dapat belajar dari kartini bahwa perjuangan ada untuk kepentingan kemajuan bangsa bukan untuk kepentingan golongan serta kepentingannya sendiri.
Perjuangan ibu kita Kartini merupakan suatu hal yang sangat cocok untuk memicu atau menghidupkan kembali semangat para kaum millenial yang kehilangan semangatnya. Tentunya peran pemerintah juga sangat penting bagi kemajuan kaum millenial itu sendiri. Agar kedepannya kaum millenial dapat memimpin bangsa dan negara kita Indonesia. Majulah Kaum Millenial Indonesia
NAMA :ANDI ANALTA D3 RMIK 2B
LINK PEMVOTINGAN ARTIKEL :https://forms.gle/uRiooofSi6MaryST6